What The Hell Part. 1

Aside

JUDUL: WHAT THE HELL?!! PART.1
CAST: CHO KYUHYUN SUPER JUNIOR, HAN SOO KI (OC), OTHER ORIGINAL CHARACTER  and SUPER JUNIOR MEMBERS.
GENRE: ROMANCE
LENGTH:  CHAPTER
RATING: 17
CATATAN: Annyeonghaseo.. Ini FF pertamaku jadi kalo ceritanya kurang menarik/jelek dan membosankan mohon maaf ;( FF in 100% hasil imajinasiku^^ kalau ada kesamaan dalam cerita, mungkin memang temanya yang pasaran(?) IT’S JUST A STORY GUYS! Gamsahamnida^^

~ HAPPY READING ~

 

Author POV

New York,

 

          Langit kota New York hari ini sangat cerah dan berbanding terbalik dengan suasana hati Han Soo Ki yang saat itu sedang dalam mood jelek. Han Soo Ki gadis cantik berambut hitam panjang itu mendapat telfon dari bosnya yang menyuruhnya masuk kerja pada hari liburnya yang sangat langka baginya. Ya.. Tentu saja jika bukan karena hal mendesak bosnya tak mungkin menelfonnya pagi-pagi buta.

Soo Ki diminta menjadi model untuk peragaan busana bosnya Park Jin,sesama warga negara  korea yang menetap di New York. Model yang seharusnya tampil tidak bisa hadir karena sedang sakit jadi Han Soo Ki lah yang di minta menjadi model untuk menggantikan model itu. Pekerjaan Han Soo Ki Sebenarnya adalah asisten manager di butik Park Jin. Karena Soo Ki memiliki tubuh yang proposional untuk seorang model,jadi ia sering diminta untuk menjadi model pengganti oleh Park Jin. Sebenarnya Soo Ki pernah di tawari oleh Park Jin untuk menjadi seorang model,tetapi Soo Ki tidak mau dan lebih memilih menjadi asisten manager.

“My dear,apa kau sudah berangkat?” tanya suara manis Park Jin dari handphonenya  yang Soo ki sangat hafal apa bila Park Jin sedang menginginkannya melakukan sesuatu.

Dengan suara datar dan setengah mengantuk Soo Ki menjawab, “I’m on my way,hanya tinggal melewati lampu merah dan aku akan sampai disana.”

“Baguslah kalau begitu.Kutunggu kau di ruanganku My dear.” Balas Park Jin manis.

Sambil menekan tombol END di handphonenya,Soo Ki mendumal didalam hati,sebaiknya tadi ia biarkan handphonenya berbunyi terus sehingga  dia tidak akan diminta untuk masuk kerja di hari liburnya yang sangat berharga.

Lampu hijau tanda menyebrang menyala dan Soo Ki langsung mengikuti para penyebrang lain yang sudah berjalan mendahuluinya.

Satu menit kemudian Soo Ki tiba di Butik Park Jin dan melihat betapa sibuknya orang-orang yang sedang mempersiapkan peragaan busana Park Jin untuk jam 6 sore nanti. Sebaiknya Soo Ki bergegas ke ruangan bosnya itu sebelum dia dimarahi karena ia tak kunjung sampai.

Soo Ki tiba di ruangan Park Jin. Ruangan itu bercat white apple,ada empat sofa simple tapi elegan seperti yang disukai Park Jin,meja kerjanya di penuhi sketsa-sketsa design baju buatannya,trolly-trolly baju berisi pakaian-pakaian rancangannya musim ini yang sebagian dari baju itu betebaran di sofa-sofa yang berfungsi untuk menyambut tamunya.

Soo Ki berjalan menuju bosnya yang sedang berbicara melalui telefon di dekat jendala besar dan memberikan salam pada Park Jin, memberitahunya bahwa Soo Ki sudah tiba dan ia berbalik untuk merapikan pakaian-pakaian yang betebaran tadi ke trolly pakaian.

Sepuluh detik kemudian bosnya tersenyum kepada Soo Ki dan berkata “Oh my dear,akhirnya kau datang juga. Aku senang kau bisa meluangkan waktu untuk ku hari ini. Kau memang penyalamatku! Hahaha..”

“Ya! Tentu saja aku akan datang jika anda yang menelfon,meskipun aku harus menyerahkan hari liburku ini yang sangat jarang ku dapatkan.” Sindir Soo Ki terhadap bosnya itu dan memasang senyum yang di paksakan. “HAHAHAHA… Kau ini pintar sekali menyindir yaa.. Tenang saja,aku sudah menyiapkan hari libur lain untuk mu. Hari liburmu ku ganti menjadi hari Rabu” Janjinya dan mengedipkan sebelah mata pada Soo Ki, yang seolah-olah sedang menggoda gadis muda itu.

Han Soo Ki mengangkat sebelah alis dan bertanya “Really? Are you serious?  Tidak biasanya..” Soo Ki terheran-heran dengan kebijakan yang di berikan bosnya yang biasanya sedikit menyebalkan. Apa lagi mengingat sebentar lagi akan di lakukannya pemasaran baju-baju terbaru musim ini. “Oh,,ayolah sweety aku kan bukannya bos jahat yang tidak berkeprimanusiaan mempekerjakan karyawan tanpa hari libur.” Ucapnya sambil tersenyum kepada Han Soo Ki.

Soo Ki menggeleng-geleng melihat tingkah bosnya hari ini. Tapi tak apa lah,mungkin hari ini bosnya sedang merasa senang. Dan bagus untuknya juga, Soo Ki di beri libur seperti itu,ia jadi bisa sedikit bersantai walau hanya satu hari.

“OK! Thank you Sir! Tapi anda tidak akan memanggilku keluar seperti ini lagi kan pada hari rabu itu?” tanya Soo Ki. Park Jin tersenyum dan berkata “Well,let see” dan sekarang bosnya tersenyum lebar kepada Soo Ki,memamerkan deretan gigi-gigi yang rapih dan putih bersih. Sempurna adalah kata yang tepat untuk menggambarkan  senyuman bosnya itu. Kalau ada wanita yang melihat senyuman itu,ia yakin mereka akan langsung meleleh di tempat. Meskipun usia Park Jin sudah berkepala empat,pesona tampannya tidak serta merta hilang pada dirinya.

“HAH! Sudah kuduga anda akan menjawab pertanyaanku seperti itu. Baiklah, akan ku ambil hari liburku itu. Awas saja jika anda menelfonku hari itu,tidak akan ku angkat!” ancam Soo Ki.

Han Soo Ki dan Park Jin memiliki hubungan yang bukan hanya sekedar atasan dan asisten. Kadang-kadang cara mereka bicara sudah seperti teman. Dan tidak ada satupun dari mereka yang keberatan dengan hal itu. Park Jin berkelakuan seperti itu di kantor hanya pada Soo Ki, jika dengan para staff yang lain Park Jin bersikap layaknya atasan dan staff biasa. Soo Ki juga tidak tahu mengapa itu bisa terjadi,selama ini Soo Ki hanya menganggapnya bahwa bosnya itu nyaman dengannya dan menganggapnya sebagai sesama warga negara yang tinggal ditempat asing. Soo Ki tidak pernah tahu apa alasan sebenarnya dan ia pun takut untuk menanyakannya. Ia takut jika ia menanyakannya,hubungan di antara mereka akan menjadi canggung dan Soo Ki tidak ingin itu terjadi.

Han Soo Ki sedang di make up oleh penata rias profesional di New York yang memang sudah biasa untuk mendandani para model atau artis di New York. Sambil menunggu wajahnya selesai dirias Soo Ki berbincang dengan model lain yang duduk disampingnya yang juga sedang dirias untuk catwalk di panggung nanti. Model itu ternyata orang prancis yang hijrah ke New York untuk menggapai mimpinya menjadi seorang model. Soo Ki tersenyum kagum pada wanita cantik berumur 27 tahun itu.Sama halnya seperti Soo Ki yang hijrah dari Seoul ke New York. Bukan karena ingin mengejar mimpi tapi karena sesuatu.

“Show time!” Teriak salah satu staff.Hati Han Soo Ki berdebar kencang karena merasa gugup. Sudah lama ia tidak berjalan diatas panggung. Pikiran tentang ia tiba-tiba jatuh dan merusak acara fashion show  muncul begitu saja dan membuat rasa gugup Soo Ki semakin bertambah.

Kau pasti bisa Han Soo Ki! Kau pasti bisa! Kau sudah pernah melakukannya dengan baik! Dan sekarang juga sama,kau pasti bisa melakukan yang terbaik! Han Soo Ki Fighting!! Ucap Han Soo Ki dalam hati untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Giliran Han Soo Ki tampil. Dengan seluruh kepercayaan dirinya Han Soo Ki berjalan diatas panggung memamerkan busana karya Park Jin. Dress se lutut berwarna peach yang dibuat dari kain sutra,di padukan dengan brokat putih pada ujung dress,menambahkan kesan imut pada dress tersebut. Sebelum berjalan kembali ke belakang panggung Soo Ki berpose tiga kali pada kamera dan penonton seraya melambaikan tangan dan tersenyum manis.

“Good job! And thank you so much for coming! Saranghae..” Ucap Park Jin dan memeluk tubuh mungil gadis itu. Soo Ki mendengus mendengar kata-kata dari bosnya itu. “Kalau ada yang mengerti kata terakhirmu tadi aku yakin akan ada gosip kalau kita memiliki hubungan special!” Omel Soo Ki pada Park Jin. “Wae? Andwaena-apa tidak boleh-?” Ucap jahil Park Jin dan sukses mebuat mata Soo Ki membulat. “Kita kan memang punya hubungan yang special” Kata Park Jin yang kini tengah tersenyum jahil. Pria tua ini senang sekali menggodaku! Kata Soo Ki dalam hati.

 “Memangnya kita memiliki hubungan apa?” tanya Soo Ki sambil melipat kedua tangannya di dada. “Well,I don’t know what it is but the important is we have a special realationship” Ucap Park Jin. “Oh what ever! Aku lelah,bisakah sekarang aku pulang?” tanya Soo Ki yang memang sudah benar-benar lelah. “Ok baby. You can go home. Take care My Dear..” Ucap Park Jin sambil melambaikan tangan pada Soo Ki dan Soo Ki membalas lambaiannya lalu pergi pulang.

 

Seoul,

 

Pagi-pagi Kyuhyun sudah dibuat kesal  setengah mati oleh para hyungnya. Bagaimana tidak kesal? Pertama, pagi-pagi sekali Kyuhyun  sudah dibangunkan oleh Sungmin padahal dia baru tidur 2 jam. Kedua,Kyuhyun kalah di level terakhir permainan StarCraft-nya. Ketiga,PSP milik kyuhyun tidak sengaja diijak oleh Gajah Thailand yaitu Shindong  dan berhasil meretakkan layar PSP tersebut. Keempat,ada perubahan jadwal sehingga mengharuskan Super Junior pagi-pagi sekali terbang ke New York untuk pemotretan. Sungguh pagi hari yang menyebalkan umpat Kyuhyun dalam hati.

 

 

At Incheon International Airport,Korea.

 

          “Ya! Kau masih kesal padaku?” tanya sungmin pada Kyuhyun.
“Menurutmu?!” tanya kyuhyun kembali dengan nada naik satu oktaf.
“Mianhae.. hyung manager bilang ada perubahan jadwal,jadi kita semua harus bangun pagi untuk ke New York.” Jelas Sungmin. “Arasseo..Arasseo..” ucap kyuhyun sambil lalu. “Sudah waktunya naik ke pesawat. Kajja!” Kata Eunhyuk yang tak lain adalah Leader sementara Super junior,ia bertugas memimpin group boyband papan atas itu menggantikan Lee Teuk yang sedang wajib militer.

          Sebenarnya Kyuhyun tidak terlalu marah pada Sungmin, ia paham tugasnya sebagai artis. Bangun pagi-pagi tidak masalah karena memang sudah tugasnya untuk menghibur para fansnya,dimanapun dan kapanpun.. Ia hanya sedang dalam mood yang benar-benar tidak bagus hari ini.
          “Hyung! Aku tidak mau tahu pokoknya kau harus mengganti PSP ku!!” Tuntut Kyuhyun yang tiba-tiba teringat akan PSPnya yang dirusak oleh Shindong.  “Teganya kau membunuh istriku! Kau tidak tahu betapa susahnya aku telah mengalahkan semua level game disitu hah?!” murka kyuhyun. “Ya! Siapa suruh kau menaruhnya sembarangan! Kau juga suka melemparnya jika kau kalah dalam game itu. Jadi pantas saja kalau PSP mu itu hancur saat tidak sengaja ku injak!” Ucap Shindong membela diri.

          “Apa itu masuk akal?! Kakimu yang besar serta badanmu yang berat seperti gajah itulah yang membuat PSPku retak dan tidak bisa dimainkan lagi.” Tambah Kyuhyun.
“Keumanhae-hentikan- !! Kalian ini benarbenar! Kita ini sedang berada di tempat umum! Kalau ada yang dengar bagaimana?! Sudah..Sudah.. Shindong-ah,sebaiknya kau minta maaf pada Kyuhyun dan mengganti PSPnya” Ucap Eunhyuk. “Eeiisshh… Arasseo! Kyuhyun-ah, mianhae. Aku akan mengganti PSPmu.” Ucap Shindong mengalah. Kyuhyun pun tersenyum penuh kemenangan.

         

New York,

At John F. Kennedy International Airport Jamaica New York, US,

 

          “Kita ada pemotretan apa disini?” tanya Yesung pada managernya. “Pemotretan salah satu rumah mode terkenal di New York. Kebetulan yang punya orang korea dan pemilik rumah mode itu ingin kalian jadi modelnya.” Jelas Manager Super Junior yang biasa dipanggil ‘Prince Manager’ oleh ELF.
“Jam berapa pemotretannya?” Tanya Kangin. “Besok jam 8 pagi. Jadi malam ini kita bebas.” “Assa!!” Sorak para anggota Super Junior. “Kita check-in dulu ke hotel setelah itu kalian bebas untuk keliling kota New York.” Jelas Manager Super Junior.

 

At Hotel,

          “Hyung. Kau lapar tidak?” Tanya Donghae pada Shindong dan Sungmin. “Eo, aku juga lapar. Apa cafetaria hotel masih buka jam segini?” Tanya Sungmin. “Molla. Ayo kita cari makanan di luar sekalian jalan-jalan.” Ajak Shindong. “Geurae? Kajja!” Ajak Donghae. Kyuhyun yang melihat Sungmin, Donghae, dan Shindong yang bergegas ingin pergipun bertanya “Hyung! Eodika-mau pergi kemana- ?” “Oh,Kyuhyun-ah! Kita mau makan diluar, kau mau ikut?” Ajak Sungmin.

          “Ikut! Kebetulan sekali aku lapar. Changkaman kidaryo-tunggu sebentar- !” Ucap Kyuhyun. Lalu beberapa detik kemudian Kyuhyun sudah kembali dengan peralatan menyamar lengkap. “Kajja-ayo- !” Ajaknya semangat. “Kau mau kemana dengan peralatan menyamar selengkap itu?” Tanya Shindong heran. “Kita saja hanya memakai topi dan kaca mata hitam. Kenapa dandananmu seperti teroris yang ingin melarikan diri?” ejek Donghae.

          “Geurae-benar-.. Tidak usah selengkap itu Kyuhyun-ah. Lagi pula ini juga sudah malam,wajahmu tidak akan terlihat jelas.” Ucap Sungmin. “Arasseo.. Arasseo! Kalian ini bawel sekali seperti Ahjuma-ahjuma” Sindir Kyuhyun.

 

At McDonald Restaurant,

          “Jinjja. Setelah lama berkeliling hanya ini tempat makan yang buka 24 jam.” Keluh Donghae. “Wae? Igeotteo massisseo-ini juga enak- .” Kata Shindong sambil melahap 2 burger, 4 potong ayam, 3kentang dan 1 soft drink ukuran besar. “Sudahlah,yang penting ada makanan yang bisa dimakan. Sudah cepat makan” Kata Sungmin bijak. “Tiba-tiba aku rindu masakan korea.” Ucap Kyuhyun. “Haha.. Baru kemarin kita berangkat dari korea sekarang kau sudah merindukan masakan korea. Berlebihan sekali kau ini.” Ucap Shindong. “Mworago-apa katamu- ?!” Ucap Kyuhyun emosi “Yak!! Bisakah kalian tidak bertengkar sehari saja? Sudah cepat makan makananmu Kyuhyun~ah!” Titah Sungmin. Han Soo Ki POV. “Aaaaahhh… Aku benar-benar lelah hari ini. Dasar pria tua bangka genit menyebalkan! Seharusnya hari ini aku bersantai seharian bukannya malah bekerja.” Umpat ku kesal. Griiuukkk~~~ Ah matta-oh iya-! Aku seharian belum makan. Ini semua gara-gara bos menyebalkanku itu. Sebaiknya aku mencari makan sebelum aku mati kelaparan. Ah disitu ada restaurant yang buka 24 jam,sebaiknya beli makanan disitu saja. At McDonald Restaurant, “Aku pesan satu burger,satu ayam, satu kentang dan satu soft drink ukuran medium” Pintaku pada pelayan restaurant. Yah apa boleh buat terpaksa makan diluar karena perutku sudah sangat lapar sekali. Bayangkan saja, seharian belum makan dan melakukan pekerjaan sampai malam. Apa itu bisa dibilang sehat? Tentu tidak. Apalagi bila kau makan makanan Junk food, tambah tidak sehat bukan? Tapi apa boleh buat dari pada aku mati kelaparan dijalan, lebih baik begini. “Ini dia pesanan anda nona. Enjoy your meal.” Ucap sang pelayan padaku yang ku balas dengan senyum malasku. Saat aku membalikkan tubuh dan ingin mengambil tepat duduk tiba-tiba.. BRAAKK!!! Makanan yang telah kubeli berakhir dilantai begitu saja. “OH SHIT!! WHAT THE HELL ARE YOU DOING?!”  Ucapku penuh emosi. Dan pria yang menabrakku tadi malah membalas teriakkanku “OH MY GOD! YOU MAKE MY CLOTHES DIRTY! YOU SEE THIS?!!!” Ucap pria tinggi berwajah oriental dan berpenampilan keren itu padaku. Sedetik kemudian aku tersadar dari kekagumanku akan ketampanannya dan membalas teriakannya kembali “WHO’S FAULT IT IS? ME?!  HAH! YOU’RE KIDDING ME?! OF COURES IT’S YOUR FAULT BECAUSE YOU RUN INTO ME!” Kataku berapi-api. “WHAT?! Ouch.. Jinjja! Michin yeoja-gadis gila-!” Ucap Pria tinggi itu yang ternyata orang korea. Hah! Dia kira aku tidak mengerti apa katanya barusan. Cih! Bermain-main  dengan Han Soo Ki sama saja mencari mati! Awas kau pria menyebalkan! “Mwo?! Michin yeoja?! Yak! Inappeun sekkiya-bajingan- ! Pabo namja-pria bodoh- ! Aku mengerti apa yang kau katakan tahu! Dasar pria menyebalkan!” Umpatku padanya. Kulihat semua yang sedang makan direstaurant menatap kami berdua seolah sedang melihat drama. Karena rasa marahku lebih besar dari pada rasa maluku jadi aku hanya menganggap mereka tidak ada. “Ooohh.. Jadi kau orang korea juga. Mwo?! Nappeun Sekki??!! Yak! Kau tahu aku siapa?! Sembarangan mengumpat orang!” Ucap pria tinggi menyebalkan itu. “Memangnya siapa kau? Apa kau artis? Atau Menteri? Sombong sekali kau! Ibayo nappeun sekki-ssi.. Tadi kau duluan yang mengumpatku! Apa kau lupa?! Pabo..” Kataku sebal sambil menyilangkan tanganku didepan dada.

          “Yak Kyuhyun~ah.. Kalian menjadi pusat perhatian! Sudah lebih baik kau minta maaf dan kita kembali ke hotel takutnya ada salah satu fansmu disini.” Bisik salah satu teman dari pria menyebalkan itu yang ku ketahui namanya adalah Kyuhyun aku masih bisa mendengar bisikkan itu. “Chogiyo-permisi-. Aku mewakili temanku meminta maaf atas perlakuannya dan kami akan menggantikan makananmu yang tumpah tadi. Joseonghamnida-aku minta maaf-.” Ucap pria berwajah imut itu sambil membungkukan badannya sopan. “Baiklah,permintaan maaf diterima. Karena aku sudah lelah untuk bertengkar dengan pria bodoh ini.” Ucapku santai.

          Kulihat Pria tinggi yang namanya Kyuhyun itu membulatkan matanya dan sempat ingin berteriak lagi padaku tapi ditahan oleh temannya yang bertubuh lebih besar darinya dan menyeretnya keluar dari restaurant. Aku tersenyum penuh kemenangan dan mengacungkan jari tengahku untuknya dan dia yang melihat tanganku berniat melepaskan diri seakan ingin memakanku hidup-hidup tapi temannya yang bertubuh besar itu kuyakin kekuatannya sangat besar sehingga pria bodoh itu tidak berhasil melepaskan diri. Aku lupa kalau masih ada teman pria menyebalkan itu disampingku, lalu pria berwajah imut itu memberikanku sejumlah uang dan meminta maaf sekali lagi lalu pamit menyusul Si Pria Meyebalkan itu. Sungguh hari yang menyebalkan! To Be Continued. . . . .